Akhir-akhir ini sering sekali terjadi kasus-kasus pencurian dan itu pernah terjadi di sekitar rumah saya, kejadian itu sekitar sore hari pada saat keadaan memang benar-benar sepi tak ada orang terlihat lalu lalang. Aksi yang di dalangi oleh anak baru gede (ABG) ini terbilang memprihatinkan,ketika di Tanya alasan kenapa dia mencuri, itu semua karena keterbatasan ekonomi atau bisa saja dari faktor pendidikan, dengan usia yang terbilang muda ini sangat di sayangkan, setidaknya masih ada hal-hal positif yang dapat mereka lakukan tanpa harus merugikan orang lain bahkan dirinya sendiri.
Tindak kriminalitas kini tidak hanya memonopoli kalangan orang dewasa, tetapi yang lebih mengkhawatirkan lagi hal sudah menjalar ke kalangan anak-anak dan remaja.
Ada 4 hal yang menyebabkan anak mencuri adalah sbb:
a. Anak mencuri karena dia adalah anak yang impulsif. Impulsif berarti seseorang yang mempunyai dorongan yang kuat untuk mempunyai sesuatu, dan waktu dia menginginkan sesuatu dia harus mendapatkannya dengan seketika.
b. Anak yang membutuhkan perhatian, karena hidup di lingkungan yang kurang sekali perhatian, dia sangat butuh aktifitas. Waktu dia membutuhkan aktifitas, yang dilakukan ialah mencuri, dengan dia mencuri dia bisa membeli barang yang ia inginkan sebab di rumah atau di sekolah kemungkinan besar dia tidak mendapatkan perhatian, jadi anaknya menyendiri.
c. Tipe anak yang egosentrik, anak-anak yang sangat egois di mana keinginannya tidak boleh dibendung, yang dia inginkan harus dia dapatkan, dia tidak mengenal batas milik, bahwa ini milik orang lain, ini milik saya sebab orang pun harus tunduk pada keinginannya.
d. Tipe keempat adalah anak yang bermasalah. Atau yang lebih sering disebut kleptomania yaitu anak-anak yang sebetulnya kompulsif anak-anak yang mempunyai problem perilaku, di mana dia harus mencuri meskipun dia tidak membutuhkan barang yang dia inginkan tapi dia mengambilnya, karena itu suatu perilaku yang harus dia lakukan.
Kedua orang tua menyibukkan diri dengan aktivitasnya sendiri, seperti dagang, kerja kantor, ataupun permainan, sehingga melalaikan pendidikan anaknya.
Tidak membiasakan anaknya sejak dini dengan pendidikan dan nasihat serta tuntunan yang benar.
Terlalu keras, kekerasan orang tua kepada anaknya;
Terkadang anak mencuri karena ingin memuaskan keinginan dirinya semata. Hal ini karena ia tidak bisa memperoleh materi atau kejiwaan dan kemasyarakatan.
Mencuri juga bisa dikarenakan kecemburuan antar anak.
Suka memiliki barang orang, menekan dan permusuhan.
Ikut-ikutan, atau terpengaruh oleh apa yang ia lihat di televisi, seperti fari film, sinetron bersambung, dan lain-lain.
Kegagalan yang terus-menerus.
Solusi
Mengevaluasi perilaku anak dengan cara membantu dan memotivasinya dengan penuh santun, memberi hadiah, bermain bersama dan trik-trik lain yang disukai anak.
Menjauhi larangan-larangan, baik menurut norma masyarakat maupun kemanusiaan dari anak dan menemani dan akrab dengan anak.
Meningkatkan kebisaan orang tua tentang teknik bermuamalah dengan anak sejak kecil hingga dewasa, dalam cara pendidikan tanpa mencela dan memukulnya.
Berkawan dengan anak sejak kecil, menanamkan sifat dan perilaku yang santun, serta membekalinya dengan akhlaq yang mulia.
Berusaha mengembangkan skill dan pengetahuan anak dan usahakan mereka selalu sibuk dengan aktivitas yang bermanfaat.
Berikan kepadanya kisah dan cerita generasi salaf shalih sehingga mereka terpatri untuk bisa mengabilnya sebagai teladan.
Pandai-pandai dalam mengambil teman dan tempat-tempat untuk bertemu, seperti perpustakaan, mal, dll.
Menyediakan sarana hiburan yang bisa memuaskan kebutuhan anak, (mainan harus bisa mengembangkan skill anak).
Memberikan pengawasan terhadap apa yang dilihat anak-anak melalui media massa, televisi, internet, ataupun media cetak.
Para masya'ikh, pakar pendidikan, pakar psikologi dan kemasyarakatan sepakat akan mendesaknya menetapkan solusi yang cepat setelah melalui diskusi dan penelitian untuk menetapkan teknis pelaksanaan penanganan fenomena ini (fenomena anak mencuri), diantaranya dengan penerangan melalui khatib-khatib masjid, seminar, acara televisi, media massa, dan konferensi-konferensi ilmiah.
Dikutip dari :
1. http://www.telaga.org
2. http://umumaryam.multiply.com
Sabtu, 22 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar